Apakah memang dunia fotografi adalah dunia yang maskulin? Pertanyaan ini bermula ketika beberapa waktu yang lalu, saya sempat bertemu dengan seorang kawan fotografer perempuan yang bekerja sebagai seorang fotojurnalis. Dalam sebuah kesempatan ngobrol yang begitu santai dan menyenangkan, saya sempat bertanya mengenai hal itu, dan jawabannya, membuat saya semakin berpikir saja. “Gak tau kenapa ya lus, semenjak gue kuliah, terus ikut klub fotografi di kampus, mata gue ini dah dibentuk jadi mata lelaki.” “Mata lelaki”, sebuah idiom yang amat menarik. Apakah ini, dan bagaimanakah idiom ini bisa muncul dan terucap dari mulut kawan saya itu. “Memang apa itu “mata lelaki?” tanyaku kepada kawan itu kemudian. “Maksudnya ya itu Lus, waktu gue motret, gue seperti melihat dari sudut pandang lelaki. Misalnya saja, waktu gue motret perempuan, perspektif keindahan seorang perempuan menurut gue adalah bagian-bagian dari tubuh perempuan yang dianggap seksi itu.” Pembicaraan itu kemudian semakin menarik...