Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2011

Budaya Pop, Iklan dan Perempuan

Jaman ini adalah sebuah masa dimana budaya pop menjadi sebuah keniscayaan yang sulit dihindari. Ketika kita bangun pagi, keluar dari rumah untuk beraktifitas, saat dalam perjalanan dengan kendaraan pribadi, umum atau hanya dengan berjalan kaki, hingga sampai di tempat beraktifitas, melaksanakan aktifitas, selesai melaksanakan aktifitas, lalu kembali pulang ke rumah, dalam perjalanan pulang, beristirahat di ruang tamu, ruang keluarga atau ruang makan, sampai akhirnya kembali lagi ke tempat peraduan, budaya pop sepertinya seperti hantu yang tidak kenal waktu. Istilah ini sebenernya masih sering berada dalam ranah perdebatan.  Andi Zeisler dalam Feminism and Pop Culture mengatakan bahwa pendefinisian istilah ini tergantung siapa yang mendefinisikan serta agenda apa yang ia miliki. Dalam arti secara umum, budaya pop dapat didefinisikan sebagai berbagai produk budaya yang memiliki khalayak penonton massif. Misalnya lagu-lagu Top 40 yang sering diperdengarkan di radio, televisi atau serin

keramat

Bagi sebagian orang, membicarakan Keramat adalah seperti membicarakan hal-hal yang membuat bulu kuduk berdiri. Karena bagi sebagian orang itu, keramat adalah pembicaraan yang berada di ranah suci, bertuah, serta dapat memberikan efek magis juga piskologis. Bagi sebagian yang lain, pembicaraan tentang Keramat adalah sebuah pembicaraan yang berada di ranah privat. Ia memiliki makna personal, yang di tiap biliknya terkadang sulit untuk diperdebatkan. Siapapun bisa mengartikan Keramat dengan cara pikirnya sendiri. Bisa jadi Keramat adalah masalah ruang, benda mati, benda hidup, bangunan, sampah, hutang di warung, bakteri, imaji tentang tuhan, tentang kekasih atau tentang citra diri. Bisa yang lainnya juga, karena tidak pernah ada satu makna yang baku dalam hal apapun. Mengkeramatkan sesuatu berarti menginvestasikan sebagian diri kepada yang dikeramatkan itu. Mungkin saja ada harapan, jiwa, atau hal yang transenden. Artinya -bisa saja- ada harapan pada yang tidak teraih, atau sulit diur