Setiap hari kita melihat dan mengalami puluhan, bahkan ribuan gambar. Kita diserbu oleh gambar-gambar yang memadati ruang hidup tanpa bisa mengelaknya. Gambar-gambar itu akhirnya menjadi realitas kita sehari-hari. Yang nyata adalah yang ada di lautan gambar itu. Yang nyata adalah rentetan gambar di televisi, majalah, dunia daring, atau yang tertempel di jalanan. Serangan ribuan gambar itu menjadi hal yang lumrah, kita melihat, kemudian menyerapnya dalam kesadaran, namun sayangnya banyak dari kita lama-kelamaan menjadi bebal. Makna tidak lagi terlihat dalam gambar-gambar itu. Beberapa diantaranya terkadang lepas dari konteksnya, ia tidak berarti, ia menjadi sampah. Sama seperti hidup. Hidup sejatinya adalah sebuah rentetan gambar bergerak dengan segala dinamikanya. Terkadang beberapa bagiannya kehilangan makna. Kita terlalu sibuk, terlalu cepat, dan tidak benar-benar menikmati. Kita lupa bertamasya. Akibatnya, hidup sekedar menjadi rutinitas yang harus mau tidak mau- kita jalani. Te...