Di perjalanan kemarin saya bertemu rupa-rupa manusia dengan beragam spiritualitasnya. Saya bertemu manusia-manusia panggung yang hidup dan jiwanya menjadi penuh ketika berpentas di sebuah panggung pertunjukan. Manusia-manusia seni yang spiritualitasnya berpusat pada rasa, lalu menginterpretasikannya dalam sebuah pementasan. Perjalanan kemarin ternyata membawa saya pada ranah-ranah permenungan. Sebuah waktu renung yang terjadi karena ruang dan waktu memaksa saya melakukannya. Untuk sampai pada tujuan, mau tidak mau saya harus duduk di dalam bis,mobil, pesawat, kereta bahkan motor berjam-jam, melihat pemandangan di luar jendela yang sama sekali baru, bertemu dengan wajah-wajah serta persona baru. Momen-momen itu (menunggu sampai tujuan) telah memberi banyak ruang kepada otak saya untuk mengaduk-aduk hal yang saya lihat serta saya alami. Momen-momen itu juga telah membuat saya memiliki waktu untuk meresapkannya ke dalam batin. Dan (tentu saja), yang pali...