Dari Intelektual Tradisional ke Intelektual Organik. Membaca sekilas kisah hidup “Che” Guevara, adalah sebuah kisah yang amat inspiratif. “Che” tampaknya tidak pernah nyaman dalam sebuah titik kekuasaan yang menurutnya meninabobokan. Saat ia bisa nyaman dalam sebuah kursi kekuasaan di bawah kawannya Fidel Castro (“Che” menjadi orang kedua yang berkuasa di Kuba, setelah Fidel), “Che” malah ingin memulai kembali gerakan revolusionernya di Kongo. Semangat revolusinya untuk menggulingkan pemerintahan korup yang berkuasa serta menggantinya dengan sebuah pemerintahan komunis, seperti yang dicita-citakan oleh Marx, telah mendorongnya untuk meninggalkan kursi nyaman di Kuba. Walau kemudian, perjuangannya di Kongo tidak membuahkan hasil. “Che” tidak menyerah. Ia tetap percaya pada satu cita-citanya, bahwa apa yang dicita-citakan Marxisme soal komunisme, adalah hal yang patut diperjuangkan bagi kebebasan umat manusia. Maka, tidak peduli dengan hasil yang diperoleh di Kongo, sekali lag...