Kalau saya tinggal di New York mungkin saya akan mengalami hal yang sama seperti para tokoh dalam film New York I Love You, ....tapi bisa jadi tidak. Mungkin saja hidup saya akan berjalan dengan hambar-hambar saja, plain, tidak ada romantisme soal pencarian atau kehilangan. Bisa saja saya akan mengalami kemalangan luar biasa, dan pada akhirnya membenci habis-habisan kota yang katanya tidak pernah tidur itu. Kalau saya boleh memirip-miripkan, New York mungkin saja agak sedikit mirip dengan Jakarta. Sibuk, selalu hidup, melting pot, banyak pertemuan, banyak perpisahan, banyak kisah yang rumit dan banyak juga yang sederhana. Harapan, skeptisisme, keacuhan, individualistis, ketidakpercayaan, kegelisahan, sedikit banyak jadi semacam karakter para penghuninya. Semua bercampur, bergerak dalam dinamisme, dan mengalur membentuk kisahnya masing-masing, walau pada akhirnya benang merahnya cuma satu, yaitu tentang bagaimana hidup di kota yang tidak pernah tidur. Ini mungkin yang kurang ...